6 Masalah Pada Tanaman Hias
Gempuran Hama Tanaman hias
Tanaman Hias |
Yang pertama masalah fisiologis atau kekeliruan dalam perawatan sudah dibahas. Hama sebagai pemicu masalah tanaman. Masalah sekecil apa saja pada tanaman hias jangan disepelekan. Karena tanaman hias yang dipasarkan atau ditampilkan ialah keelokannya. Dengan sedikit masalah oleh hama, keelokannyapun akan berbeda, tentu saja harga akan jatuh. Karena itu pentingnya pemantauan dan penilaian yang cermat supaya cepat jika ada masalah hama bisa selekasnya dituntaskan.
Di Indonesia yang tropis ini, hama tanaman tumbuh dengan subur. Terhitung pada tanaman hias, hama sulit dijauhi. Khusus hama pada anggrek sudah dibahas dimuka. Yang paling penting ialah, bagaimana sedini kemungkinan ketahui tanda-tanda gempuran. Hingga bisa dengan cepat dikontrol. Gempuran hama benar-benar bikin rugi. Banyak dana akan terkuras untuk mengontrolnya. Tetapi belum pasti hasil optimal. Apa lagi pada tanaman hias, perlu waktu untuk mengembalikannya jika sudah hancur. Pengenalan tanda-tanda gempuran hama tidak gampang, perlu pengalaman dan kecermatan.
1. Pada daun ada garis-garis putih.
Analisis Pemicu: Ulat pengerek daun yang membuat terowong dan makan daging daun Langkah menangani : Bila sedikit potong daun yang diserang dan bakar atau ditanamkan. Bila telah banyak semprot insektisida sevidol 4/4 G dengan jumlah yang disarankan.
2. Pada puncak tanaman atau bawah daun ada kutu warna putih.
Analisis Pemicu: Gempuran kutu putih, kutu putih permukaanya memiliki susunan lilin dan tepung warna putih. Gempuran yang kronis bisa mengakibatkan kematian tanaman. Langkah menangani : Jika masih tetap sedikit bisa disikat dengan sikat gigi sisa. Apabila gempuran kronis, semprot insektisida sevin 85 C sama sesuai jumlah yang disarankan.
3. Tanaman layu karena tangkai dan daun kurang kuat. Pada daun kelihatan sisa bercak-bercak.
Diognosis pemicu: Gempuran kutu hijau atau apids, terkadang warna kuning kecoklat-coklatan. Kutu ini mengisap cairan tangkai dan daun tanaman. Langkah menangani : Penyemprotan dengan insektisida yang memiliki kandungan malathion pada semua sisi tanaman
4. Permukaan daun warna coklat kemerahan.
Analisis pemicu: Gempuran laba-laba kecil atau tungau disebutkan mite yang mengisap daun dan umumnya membuat sarang di bawah daun berbentuk anyaman warna putih. Gempuran kronis dimusim kemarau. Langkah menangani : Potong daun tanaman yang diserang, jika sudah menebar semprot dengan akarisida sama sesuai saran
5. Pada bunga ada bercak-bercak hitam, bila kronis bunganya dapat hancur.
Analisis pemicu: Diserang thrip, yang mengisap cairan bunga dan tinggalkan sisa bintik hitam. Langkah menangani : Semprot dengan insektisida yang memiliki kandungan diazinon 60 EC
6. Daun layu dan pada tulang daun sisi bawah melekat hama seperti sisik yang warna coklat kekuningan.
Analisis pemicu: Diserang kutu perisai yang mengisap cairan daun. Banyak terjadi gempuran pada musim kemarau. Langkah menangani : Jika masih tetap sedikit sikat dengan sikat gigi sisa. Bila gempuran telah menebar semprot dengan insektisida yang memiliki kandungan malathion. Memberinya dampak yang bagus jika saat sebelum disemprotkan daun dilap dengan kain basah, karena hama ini dilapis oleh lilin.
Hama memang membuat ribet beberapa hobyis. Yang hendak turunkan kualitas tanaman hias. Pengatasan yang bagus sepanjang perawatan segera dapat selamatkan dari hama itu. Minimal bisa kurangi gempuran. Penangkalan ialah persyaratan mutlak. Budidaya yang betul, pemupukan yang terprogram, penyemprotan insektisida yang teratur, penyiraman dan perawatan yang lain secara tepat, akan membuat tanaman yang sehat. Hingga bisa dijauhi oleh hama tanaman.